Selasa, 09 Desember 2008

“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu,”

“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu,”

(Yes 40:25-31; Mat 11:28-30)



“Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang
Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan
jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku
pun ringan.”(Mat 11:28-30), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.



Berrefleksi
atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai
berikut:

· Mengapa orang mempunyai ‘isteri atau suami kedua’ atau
WIL atau PIL? , dan orang akan lebih mesra dengan WIL atau PIL-nya daripada
dengan isteri atau suaminya sendiri? Apakah isteri kurang cantik atau suami
kurang tampan? Yang terjadi kiranya entah isteri atau suami membuat ‘letih lesu dan berbeban berat’ karena rewel,
cerewet, aneh-aneh serta menuntut tanggungjawab; sementara itu WIL atau PIL
tidak menuntut tanggungjawab melainkan uang. Setia pada yang utama dan pertama
memang sarat dengan tantangan dan hambatan serta dapat membuat orang menjadi
atau merasa ‘letih lesu dan berbeban berat’, namun setia pada yang pertama dan
utama adalah jalan keselamatan atau kebahagiaan sejati. Maka marilah kita pikul
‘kuk’ (panggilan, tugas pengutusan atau tanggungjawab) yang dipasang di ‘bahu’
kita dan belajar dari Yesus, Tuhan dan guru kita, yang telah melaksanakan
dengan sempurna dengan menderita sampai wafat di kayu salib. Derita yang lahir
dari kesetiaan atau ketaatan pada kehendak Tuhan, panggilan dan tugas
pengutusan adalah jalan keselamatan atau kebahagiaan sejati. “Setia adalah sikap dan perilaku yang
menunjukkan keterikatan dan kepedulian
atas perjanjian yang telah dibuat” (Prof Dr. Edy Sedyawati/edit: Pedoman Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai
Pustaka-Jakarta 1997, hal 24). Maka baiklah kita ingat, kenangkan dan
refleksikan aneka janji yang pernah kita ikhrarkan: janji baptis, janji
perkawinan, janji imamat, kaul, janji pegawai/pelajar/mahasiswa atau sumpah
jabatan dst.. Untuk menghayati dan setia pada janji marilah kita hayati ajakan
atau peringatan ini: “Hendaklah kamu
dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan
dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi
sama dengan manusia.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Fil
2:5-8)

· “Tidakkah
kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi
dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak
terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah
semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN
mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan
kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah” (Yes 40:28-31),
demikian peringatan nabi Yesaya kepada bangsa terpilih, kepada kita semua orang beriman. Kepada siapapun yang merasa lelah dan tak
bersemangat, marilah kita lihat, nikmati karya penciptaan Allah, antara lain
dalam aneka jenis tanaman dan bunga yang indah serta memikat, maupun
binatang-binatang yang tak pernah atau jarang mengeluh, mengesah maupun
menggerutu. Nikmatilah keindahan alam yang dihiasi oleh aneka jenis tanaman dan
bunga, maka anda akan digairahkan kembali. Secara khusus saya ingatkan
orang-orang muda atau rekan muda-mudi dan anak-anak: hendaklah jangan lesu dan
tak bersemangat, entah dalam belajar, hidup maupun pergaulan. Tunjukkan
kegairahan dan kegembiraan anda, sebagai orang muda yang masih memiliki masa
depan begitu panjang. Hendaklah senantiasa dengan rendah hati, gembira, penuh
harapan dalam belajar, dengan demikian anda akan dapat belajar dengan baik dan
diperkaya oleh berbagai macam masukan yang anda dengar dimanapun dan kapanpun. Jadilah
anda bagaikan ‘rajawali’ yang terbang, berlari ataupun berjalan tidak menjadi
lesu/lelah. Untuk itu hendaknya menjaga kebugaran dan kesegaran diri anda,
antara lain dengan makan dan minum sesuai dengan motto ‘empat sehat lima
sempurna’, berolahraga secara teratur, istirahat secara teratur serta
senantiasa berpikiran positif terhadap yang lain. Jauhkan aneka cara hidup atau
cara bertindak yang mudah merusak diri anda, misalnya: begadang tanpa perlu,
minuman keras, narkoba atau aneka obat terlarang maupun free-sex, dst.



“Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah
nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan
janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang
kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,” (Mzm 103:1-4)



Jakarta, 10 Desember 2008

Tidak ada komentar: