Sebagai
murid-murid Kristus kita diharapkan menghayati spiritualitas hidup yang berbuah bukan hidup yang berhasil
(bdk. Yoh 15:8).
Merenungkan
TINGGAL
DALAM KRISTUS DAN BERBUAH
Setiap orang pasti ingin
agar hidupnya berhasil, sukses dalam meraih prestasi, jabatan tinggi,
kekuasaan atau kekayaan. Ia merasa puas, bangga dan bahagia jika berhasil
mendapatkan semuanya. Ini tentu baik namun mengandung bahaya. Orang yang
orientasinya adalah hidup yang berhasil cenderung menjadikan diri sendiri
sebagai pusat hidupnya. Ia akan bercerita mengenai keuletannya,
perjuangannya, ketekunannya dalam meraih ini dan itu. Ia cenderung memuji
dirinya sendiri dan jatuh dalam kesombongan.
Berbeda dengan orang
yang berbuah. Orang yang berbuah memusatkan hidupnya pada Tuhan. Dengan
inspirasi dari Yoh 15:1-8 yang merupakan Injil hari ini sekaligus dasar
biblis Tema KEK II, ia sadar bahwa tanpa Tuhan ia tidak bisa berbuat
apa-apa. Yesus adalah pokok anggur yang benar dan kita ranting-rantingnya.
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak sebab di luar
Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Hidup yang berbuah
tampak dalam kerendahan hati karena sadar bahwa yang menjadikan dirinya
bisa begini dan begitu adalah Tuhan, bukan usahanya sendiri.
Sebagai
murid-murid Kristus kita diharapkan menghayati spiritualitas hidup yang
berbuah bukan hidup yang berhasil (bdk. Yoh 15:8). Oleh karena itu,
marilah kita selalu tinggal dalam Kristus dengan semakin tekun berdoa dan
secara istimewa merayakan Ekaristi. Sebab, Ekaristi adalah puncak kesatuan
kita dengan Kristus. Melalui komuni suci, kita bersatu dengan Dia. Ia
tinggal dalam kita dan kita dalam dia. Selain itu, marilah kita juga tekun
beradorasi. Adorasi adalah perpanjangan madah syukur sesudah komuni, di
mana kita berlama-lama tinggal dalam Kristus. Semoga, dengan demikian,
hidup kita semakin berbuah dalam kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan
diri (Gal 5:22-23).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar