Apakah anda merasakan kalau Kristus telah bangkit ? umumnya orang akan bimbang dan tidak dapat menjawab apa-apa? Apakah selama ini anda merasakan kehadiran Kristus ? umumnya orang juga tidak bisa menjawabnya, mereka bisa menjawab kalau doanya dikabulkan, kalau sedang memohon kepada Tuhan. Dalam hal apa saja Kristus hadir ? dalam keseharian kita Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, sungguhkah ? kalau anda tidak percaya coba anda kehilangan salah satu hal yang paling anda sayangi, misalnya HP, maka ada kemungkinan anda langsung teringat Tuhan, atau kemungkinan yang lain justru menyalahkan Tuhan, mengapa anda yang sudah rajin hidup menggereja justru merasa dicobai? dimanakah kebangkitan Tuhan adalah sejauh anda mambuka hati dan mengundang Tuhan untuk benar benar hadir dalam hati anda, SELAMAT PASKAH.
Kutipan dari: Bapak Agustinus Sudaryanto
Minggu, 24 April 2011
Senin, 18 April 2011
Renungan Harian 18 April 2011
Renungan Harian 18 April 2011
17 April 2011 17:28
Senin, 18 April 2011
Bacaan:
Yes. 42:1-7;
Mzm. 27:1,2,3,13-14;
Yoh. 12:1-11
Renungan:
Mengapa Yesus sangat menghargai perbuatan Maria? Bukan karena kakinya diminyaki dengan minyak narwastu yang mahal harganya, tetapi kasih dan ketulusan Maria yang begitu besar pada-Nya.
Tanpa sadar kita sering berpandangan seperti Yudas Iskariot, selalu memandang tindakan seseorang dari ‘keuntungan' yang bakal kita dapatkan. Jika tindakan seseorang itu membawa nilai keuntungan pada kita, kita bilang ‘dia bertindak benar'. Tapi bila tidak kita bilang ‘dia bertindak salah'. Kita sama sekali tidak menjadikan seseorang yang bertindak itu, sebagai subyek dan pribadi yang utuh, melainkan hanya sebagai obyek yang ‘semestinya' selalu membawa ‘keuntungan bagi kita.
Belajar dari Firman Tuhan hari ini, marilah kita melatih diri untuk selalu bersikap tulus dan penuh kasih pada semua orang, belajar untuk selalu menempatkan orang pada ‘posisi'nya sebagai pribadi yang penuh dan utuh dan menghargai setiap pilihan sikap atau keputusannya.
Kita hendaknya tidak selalu menilai sesama dari sudut pandang, keinginan, atau kebutuhan kita. Mari kita bertumbuh dalam penghargaan yang sejati.
(Renungan Harian Mutiara Iman 2011, Yayasan Pustaka Nusatama)
17 April 2011 17:28
Senin, 18 April 2011
Bacaan:
Yes. 42:1-7;
Mzm. 27:1,2,3,13-14;
Yoh. 12:1-11
Renungan:
Mengapa Yesus sangat menghargai perbuatan Maria? Bukan karena kakinya diminyaki dengan minyak narwastu yang mahal harganya, tetapi kasih dan ketulusan Maria yang begitu besar pada-Nya.
Tanpa sadar kita sering berpandangan seperti Yudas Iskariot, selalu memandang tindakan seseorang dari ‘keuntungan' yang bakal kita dapatkan. Jika tindakan seseorang itu membawa nilai keuntungan pada kita, kita bilang ‘dia bertindak benar'. Tapi bila tidak kita bilang ‘dia bertindak salah'. Kita sama sekali tidak menjadikan seseorang yang bertindak itu, sebagai subyek dan pribadi yang utuh, melainkan hanya sebagai obyek yang ‘semestinya' selalu membawa ‘keuntungan bagi kita.
Belajar dari Firman Tuhan hari ini, marilah kita melatih diri untuk selalu bersikap tulus dan penuh kasih pada semua orang, belajar untuk selalu menempatkan orang pada ‘posisi'nya sebagai pribadi yang penuh dan utuh dan menghargai setiap pilihan sikap atau keputusannya.
Kita hendaknya tidak selalu menilai sesama dari sudut pandang, keinginan, atau kebutuhan kita. Mari kita bertumbuh dalam penghargaan yang sejati.
(Renungan Harian Mutiara Iman 2011, Yayasan Pustaka Nusatama)
Senin, 11 April 2011
Jalan Salin Wilayah Krisantus
Masih dalam suasana Prapaskah,kami memberitahukan dan mengundang kepada warga Krisantus 6 pada khususnya dan warga Wilayah Krisantus pada umumnya bahwa wilayah Krisantus akan mengadakan doa jalan Salib bersama pada :
Hari :Sabtu ; 16 April 2011
Jam :20.30 WIB(setelah misa paroki Ciledug)
Tempat :Gereja Maria Kusuma Karmel
Besar harapan kami untuk meluangkan waktu untuk bisa hadir dan "Berbagi"dengan segenap warga Krisantus,berkat Tuhan selalu melimpah.
Ketua Lingkungan Krisantus 6
ST.Sardjiman
Hari :Sabtu ; 16 April 2011
Jam :20.30 WIB(setelah misa paroki Ciledug)
Tempat :Gereja Maria Kusuma Karmel
Besar harapan kami untuk meluangkan waktu untuk bisa hadir dan "Berbagi"dengan segenap warga Krisantus,berkat Tuhan selalu melimpah.
Ketua Lingkungan Krisantus 6
ST.Sardjiman
Rabu, 06 April 2011
Selasa, 05 April 2011
JADWAL PEKAN SUCI GEREJA MKK
Kamis, 31 Maret 2011
Renungan Harian 31 Maret 2011
Renungan Harian 31 Maret 2011
Kamis, 31 Maret 2011
Bacaan:
Yer. 7:23-28;
Mzm. 95:1-2,6-7.8-9;
Luk. 11:14-23
Renungan:
Yesus mengusir setan. Reaksi orang sekitar-Nya bermacam-macam. Ada yang kagum, percaya, bersyukur dan memuji Tuhan karena ada suatu hal baik yang terjadi, namun sebaliknya ada pula orang yang tidak suka, muncul kedengkian, melihatnya secara negatif bahkan menuduh untuk menjatuhkan.
Sesungguhnya aneka reaksi yang terjadi ini ditentukan dari sikap hati mereka. Hati yang baik akan memunculkan reaksi yang positif, sedangkan hati yang jahat dan dengki akan muncul reaksi yang negatif.
Dasar perilaku orang ada pada sikap hatinya. Sikap hati dapat dikatakan sebagai cara berpikir seseorang terhadap suatu realita yang dihadapinya. Orang yang memiliki sikap hati buruk dan tertutup akan menutup dirinya pada karya Allah, meskipun ia mengalami suatu peristiwa baik yang menakjubkan. Sedangkan orang yang sikap hatinya baik akan mudah mengagumi, mudah bersyukur, dan hatinya terbuka pada karya Allah.
Sikap hati yang demikian menjadi tanah subur bagi perkembangan Injil Kerajaan Allah. Bagaimana sikap hatiku dalam memandang dan mengalami kehidupan ini? Apakah hatiku dikuasai amarah kedengkian yang membuatku menutup diri dan sulit bersyukur atas pengalaman karya kebaikan Allah?
Kamis, 31 Maret 2011
Bacaan:
Yer. 7:23-28;
Mzm. 95:1-2,6-7.8-9;
Luk. 11:14-23
Renungan:
Yesus mengusir setan. Reaksi orang sekitar-Nya bermacam-macam. Ada yang kagum, percaya, bersyukur dan memuji Tuhan karena ada suatu hal baik yang terjadi, namun sebaliknya ada pula orang yang tidak suka, muncul kedengkian, melihatnya secara negatif bahkan menuduh untuk menjatuhkan.
Sesungguhnya aneka reaksi yang terjadi ini ditentukan dari sikap hati mereka. Hati yang baik akan memunculkan reaksi yang positif, sedangkan hati yang jahat dan dengki akan muncul reaksi yang negatif.
Dasar perilaku orang ada pada sikap hatinya. Sikap hati dapat dikatakan sebagai cara berpikir seseorang terhadap suatu realita yang dihadapinya. Orang yang memiliki sikap hati buruk dan tertutup akan menutup dirinya pada karya Allah, meskipun ia mengalami suatu peristiwa baik yang menakjubkan. Sedangkan orang yang sikap hatinya baik akan mudah mengagumi, mudah bersyukur, dan hatinya terbuka pada karya Allah.
Sikap hati yang demikian menjadi tanah subur bagi perkembangan Injil Kerajaan Allah. Bagaimana sikap hatiku dalam memandang dan mengalami kehidupan ini? Apakah hatiku dikuasai amarah kedengkian yang membuatku menutup diri dan sulit bersyukur atas pengalaman karya kebaikan Allah?
Selasa, 29 Maret 2011
Renungan Harian 30 Maret 2011
Rabu, 30 Maret 2011
Bacaan:
* Ul. 4:1,5-9;
* Mzm. 147:12-13,15-16,19-20;
* Mat. 5:17-19
Renungan:
Mutiara iman hari ini mengajak kita untuk mencermati seluruh isi Kitab Suci, bahwa Yesus selalu setia dalam memenuhi kehendak Bapa-Nya. Kalau kita membaca segala ramalan, kejadian ataupun perumpamaan dalam Perjanjian Lama, itu semua menunjuk pada Pribadi Yesus Sang
Mesias yang dijanjikan Allah. Semoga hal itu menyadarkan kita untuk selalu berpaling pada Yesus satu-satunya penyelamat yang setia. Kesadaran itu memampukan kita untuk selalu bersatu dan bersama-Nya.
Kita sebagai ranting hendaknya bersatu pada pokok Anggur yang benar, agar iman kita disegarkan, ditumbuhkan dan dikembangkan untuk membuahkan kasihNya. Sebagai pengikut Kristus, kita dibimbing dan dibawa pada Kerajaan-Nya nan abadi. Syaratnya hanya satu, hendaknya kita setia seperti Yesus yang setia pada kehendak Bapa-Nya.
Marilah kita ingat akan apa yang tertulis dalam kitab Ulangan: "Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya."
(Renungan Harian Mutiara Iman 2011, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta)
Bacaan:
* Ul. 4:1,5-9;
* Mzm. 147:12-13,15-16,19-20;
* Mat. 5:17-19
Renungan:
Mutiara iman hari ini mengajak kita untuk mencermati seluruh isi Kitab Suci, bahwa Yesus selalu setia dalam memenuhi kehendak Bapa-Nya. Kalau kita membaca segala ramalan, kejadian ataupun perumpamaan dalam Perjanjian Lama, itu semua menunjuk pada Pribadi Yesus Sang
Mesias yang dijanjikan Allah. Semoga hal itu menyadarkan kita untuk selalu berpaling pada Yesus satu-satunya penyelamat yang setia. Kesadaran itu memampukan kita untuk selalu bersatu dan bersama-Nya.
Kita sebagai ranting hendaknya bersatu pada pokok Anggur yang benar, agar iman kita disegarkan, ditumbuhkan dan dikembangkan untuk membuahkan kasihNya. Sebagai pengikut Kristus, kita dibimbing dan dibawa pada Kerajaan-Nya nan abadi. Syaratnya hanya satu, hendaknya kita setia seperti Yesus yang setia pada kehendak Bapa-Nya.
Marilah kita ingat akan apa yang tertulis dalam kitab Ulangan: "Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya."
(Renungan Harian Mutiara Iman 2011, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta)
Langganan:
Postingan (Atom)