Selasa, 08 Januari 2013
Minggu, 06 Januari 2013
Selasa, 18 Desember 2012
BUKAN KANKER PERAMPASNYA
Mazmur 51:14
Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada- Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
BUKAN KANKER PERAMPASNYA
Bacaan: Mazmur 51
Saya hampir tidak percaya apa yang saya lihat. Wajah yang bersinar penuh sukacita di depan saya adalah seorang pasien kemoterapi karena kanker getah bening stadium empat yang dideritanya. Terakhir kami bertemu wajahnya suram bukan main, dan napasnya sesak karena 80 persen paru-parunya penuh sel kanker. Kini, dengan leluasa ia bertutur bagaimana Tuhan memakai kondisi sulit itu untuk membongkar banyak kepahitan, kebencian, dan masalah-masalah yang tertimbun di hatinya. Ketika semua itu dibereskan, sukacita mengalir deras, dan ajaibnya, kondisi fisiknya ikut mengalami kemajuan. Perebut sukacita yang sesungguhnya sudah disingkirkan.
Kisahnya mengingatkan saya pada Daud yang kehilangan sukacita ketika ia berbuat dosa. Dalam Mazmur pengakuannya, ia melukiskan bagaimana dosa yang dipendam membuat batinnya bergumul, dan tulangnya remuk (ayat 5, 10). Ketika dosa dibereskan, Daud kembali menjadi orang yang berbahagia (bandingkan Mazmur 32:1-2), dan kebaikan-kebaikan Allah spontan mengalir dari bibirnya (ayat 15-16). Daud sadar bahwa sukacita itu sangat erat kaitannya dengan Roh Tuhan yang berdiam dalam dirinya (ayat 13). Kerelaan untuk taat juga merupakan karya Roh Tuhan (ayat 14)
Apakah hari ini Anda sedang kehilangan sukacita? Salah satu perampas sukacita adalah dosa. Periksalah apakah ada kebencian, kepahitan, ketidakmauan mengampuni, atau dosa lain yang belum dibereskan di hadapan Tuhan. Akui dan tinggalkan dosa. Biarkan Tuhan memerdekakan Anda, dan memberikan buah-buah sukacita melalui kehadiran Roh-Nya.
DALAM HUBUNGAN YANG HARMONIS DENGAN TUHAN,
SITUASI SULIT TAK BERKUASA MERAMPAS SUKACITA KITA
Kasih karunia dan rachmat damai sejahterah Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus buat kita...selamat berusaha, bekerja & melayani
timmy_naba@yahoo.com
Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada- Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
BUKAN KANKER PERAMPASNYA
Bacaan: Mazmur 51
Saya hampir tidak percaya apa yang saya lihat. Wajah yang bersinar penuh sukacita di depan saya adalah seorang pasien kemoterapi karena kanker getah bening stadium empat yang dideritanya. Terakhir kami bertemu wajahnya suram bukan main, dan napasnya sesak karena 80 persen paru-parunya penuh sel kanker. Kini, dengan leluasa ia bertutur bagaimana Tuhan memakai kondisi sulit itu untuk membongkar banyak kepahitan, kebencian, dan masalah-masalah yang tertimbun di hatinya. Ketika semua itu dibereskan, sukacita mengalir deras, dan ajaibnya, kondisi fisiknya ikut mengalami kemajuan. Perebut sukacita yang sesungguhnya sudah disingkirkan.
Kisahnya mengingatkan saya pada Daud yang kehilangan sukacita ketika ia berbuat dosa. Dalam Mazmur pengakuannya, ia melukiskan bagaimana dosa yang dipendam membuat batinnya bergumul, dan tulangnya remuk (ayat 5, 10). Ketika dosa dibereskan, Daud kembali menjadi orang yang berbahagia (bandingkan Mazmur 32:1-2), dan kebaikan-kebaikan Allah spontan mengalir dari bibirnya (ayat 15-16). Daud sadar bahwa sukacita itu sangat erat kaitannya dengan Roh Tuhan yang berdiam dalam dirinya (ayat 13). Kerelaan untuk taat juga merupakan karya Roh Tuhan (ayat 14)
Apakah hari ini Anda sedang kehilangan sukacita? Salah satu perampas sukacita adalah dosa. Periksalah apakah ada kebencian, kepahitan, ketidakmauan mengampuni, atau dosa lain yang belum dibereskan di hadapan Tuhan. Akui dan tinggalkan dosa. Biarkan Tuhan memerdekakan Anda, dan memberikan buah-buah sukacita melalui kehadiran Roh-Nya.
DALAM HUBUNGAN YANG HARMONIS DENGAN TUHAN,
SITUASI SULIT TAK BERKUASA MERAMPAS SUKACITA KITA
Kasih karunia dan rachmat damai sejahterah Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus buat kita...selamat berusaha, bekerja & melayani
timmy_naba@yahoo.com
Rabu, 24 Oktober 2012
Senin, 15 Oktober 2012
Daftar Agenda Bulan Oktober
I. Hari/Tgl :Minggu 21 Oktober 2012 Pukul 10.00-selesai
Tempat: : Jl.H.Saaba Kav.DKI 148/20
Acara : Pembentukan Panitia Paskah 2013,Pembekalan & Berkat Oleh Rm.Djono Moi OCarm,Ramah Tamah
IA Hari/Tanggal : Minggu 21 Oktober 2012 Pukul 19.15-selesai
Tempat: : Di Rumah Bpk.Ari Margono Komplek Karyawan Walikota Blok Komplek Walikota Blok C1/4
Acara : Pertemuan ke 3 Doa Rosario
II
Hari/Tanggal : Kamis 25 Oktober 2012
Waktu : Pukul 19.30 wib
Tempat: : Di Rumah Ibu Theresia Sudijati(Bu Pono) Komplek Karyawan Walikota Blok C8/9
Acara : Ibadat peringatan 2 tahun meninggalnya Ibu Lucia Sri Wahyuti dan Sdr Michael Doddy L
III.
Hari/Tanggal : Jum'at 26 Oktober 2012
Waktu : Pukul 19.30 wib
Tempat: : di rumah Bpk. YB Sunyoto Komplek Unilever Blok A9/22
Acara : Misa Kudus Oleh Rm. Alberto Djono Moi, O.Carm
peringatan 100 hari meninggalnya Ibu YUSTINA SUHYATI
IV.
Hari/Tanggal : Sabtu 27 Oktober 2012
Waktu : Pukul 09.00 wib
Tempat: : Berkumpul di rumah Pak Iswantoko
Acara : Kunjungan Ke "Rumah Kerang Cilincing"dalam rangkain Pesta Nama Wilayah Krisantus
cat: Bagi warga Kris 6 yang ingin menyumbang bisa menghubungi Pak Sarjiman
V.
Hari/Tanggal : Minggu 28 Oktober 2012
Waktu : Pukul 19.00 (Misa Minggu malam)wib
Tempat: : Gereja MKK
Acara : Menyiapkan makanan non Beras(Jagung)
untuk Krisantus 6 kebagian menyiapkan makanan dari jagung 5 kg,Ubi 5 kg,Singkong 5 kg
Cat:Bagi Warga Kris 6 yang ada saran dan bersedia memasak jagung,ubi,dan singkong bisa menghubungi Pak Sarjiman
VI. Hari/Tanggal : Minggu 28 Oktober 2012
Waktu : Pukul 16.30 (Misa Minggu Sore )wib
Tempat: : Gereja MKK
Acara : Bagi warga Kris 6 Tugas TATIB Misa Minggu Sore
Cat.Dimohon hadir 1/2 jam sebelum misa dimulai seragam Putih Hitam
Trims GBU
Rabu, 03 Oktober 2012
Mei dan Oktober sebagai bulan Maria
Secara tradisi, Gereja Katolik mendedikasikan bulan- bulan tertentu
untuk devosi tertentu. Bulan Mei yang sering dikaitkan dengan permulaan
kehidupan, karena pada bulan Mei di negara- negara empat musim mengalami
musim semi atau musim kembang. Maka bulan ini dihubungkan dengan Bunda
Maria, yang menjadi Hawa yang Baru. Hawa sendiri artinya adalah ibu dari
semua yang hidup, “mother of all the living” (Kej 3:20).
Devosi mengkhususkan bulan Mei sebagai bulan Maria diperkenalkan sejak
akhir abad ke 13. Namun praktek ini baru menjadi populer di kalangan
para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an, dan baru kemudian
menyebar ke seluruh Gereja.
Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, pada tanggal 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen. Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan Ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal.
Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita … dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, the Month of May, 1)
Sedangkan penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario, berkaitan dengan pertempuran di Lepanto pada tahun 1571, di mana negara- negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman yang menyerang agama Kristen, dan terdapat ancaman genting saat itu, bahwa agama Kristen akan terancam punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Don Juan (John) dari Austria, komandan armada Katolik, berdoa rosario memohon pertolongan Bunda Maria. Demikian jugaa, umat Katolik di seluruh Eropa berdoa rosario untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun nampaknya mustahil, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci.
Demikianlah sekilas mengenai mengapa bulan Mei dan Oktober dikhususkan sebagai bulan Maria. Bunda Maria memang terbukti telah menyertai Gereja dan mendoakan kita semua, para murid Kristus, yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus menjadi anak- anaknya (lih. Yoh 19:26-27). Bunda Maria turut mengambil bagian dalam karya keselamatan Kristus Putera-Nya, dan bekerjasama dengan-Nya untuk melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, pada tanggal 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen. Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan Ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal.
Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita … dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, the Month of May, 1)
Sedangkan penentuan bulan Oktober sebagai bulan Rosario, berkaitan dengan pertempuran di Lepanto pada tahun 1571, di mana negara- negara Eropa diserang oleh kerajaan Ottoman yang menyerang agama Kristen, dan terdapat ancaman genting saat itu, bahwa agama Kristen akan terancam punah di Eropa. Jumlah pasukan Turki telah melampaui pasukan Kristen di Spanyol, Genoa dan Venesia. Menghadapi ancaman ini, Don Juan (John) dari Austria, komandan armada Katolik, berdoa rosario memohon pertolongan Bunda Maria. Demikian jugaa, umat Katolik di seluruh Eropa berdoa rosario untuk memohon bantuan Bunda Maria di dalam keadaan yang mendesak ini. Pada tanggal 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama- sama dengan banyak umat beriman berdoa rosario di basilika Santa Maria Maggiore. Sejak subuh sampai petang, doa rosario tidak berhenti didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran di Lepanto. Walaupun nampaknya mustahil, namun pada akhirnya pasukan Katolik menang pada tanggal 7 Oktober. Kemudian, Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober itu sebagai Hari Raya Rosario Suci.
Demikianlah sekilas mengenai mengapa bulan Mei dan Oktober dikhususkan sebagai bulan Maria. Bunda Maria memang terbukti telah menyertai Gereja dan mendoakan kita semua, para murid Kristus, yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus menjadi anak- anaknya (lih. Yoh 19:26-27). Bunda Maria turut mengambil bagian dalam karya keselamatan Kristus Putera-Nya, dan bekerjasama dengan-Nya untuk melindungi Gereja-Nya sampai akhir jaman.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Langganan:
Postingan (Atom)